Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.(Matius 18:10)
RSS


Tampilkan postingan dengan label Cerita wacil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita wacil. Tampilkan semua postingan

Jumat, 20 November 2009

Terbang


Seorang anak yang berkulit gelap melihat seorang penjual balon gas di lapangan dekat rumahnya. Penjual balon itu mempunyai cara yang unik untuk mempromosikan dagangannya, dengan melepaskan balonnya. Dengan demikian ia bisa menarik perhatian, terutama anak-anak yang akan menjadi pembelinya.

Ia melepaskan balon berwarna putih. Tak lama kemudian ia melepaskan balon yang berwarna kuning. kemudian putih. Semua lepas naik membubung tinggi ke angkasa luas.

Anak itu berdiri memperhatikan balon yang terbang itu, tapi dia memperhatikan balon yang berwarna coklat yang belum juga di terbangkan oleh si penjualnya. Lalu iapun bertanya kepada penjual balon itu :
"Pak, apakah balon yang berwarna coklat bisa terbang tinggi seperti yang lainnya?"

Penjual balon itu tersenyum penuh pengertian kepada anak itu. Kemudian ia memutuskan benang yang mengikat pada balon coklat. Dan segera saja balon coklat terbang tinggi seperti yang lainnya. Lalu ia berkata kepada anak itu : " Bukan warnanya yang bisa membuatnya terbang tinggi, melainkan sesuatu yang ada di dalamnya."

Senin, 07 September 2009

Mencari dana

Dalam rangka tur tahunan, sekelompok paduan suara gereja mencari dana dengan melakukan kegiatan mencuci mobil. Mereka menulis pengumuman besar. “CUCI MOBIL UNTUK PERJALANAN KELOMPOK PADUAN SUARA”.

Pada hari yang ditentukan, usaha itu berjalan dengan baik. Namun kira-kira jam 2 siang, hujan mulai turun. Hampir tidak ada pelanggan yang datang.

Akhirnya, salah seorang anak mempunyai ide. Ia menulis di sebuah karton besar, KAMI YANG MENCUCI, ALLAH YANG MEMBILAS.” Kemudian usaha cucian pun sukses besar.

09.08.2009

Minggu, 23 Agustus 2009

Tuli

Malam itu tiba waktunya bagi Timmy dan Jimmy untuk tidur. Mereka menginap di rumah kakek dan nenek. Ketika sedang berdoa, Timmy memulai dengan suara keras,

“Allah yang baik, untuk Natal nanti saya ingin hadiah video games, sebuah motor kecil, dan sebuah DVD player…”

‘Hus!,” bentak Jimmy, “ Mengapa kamu berteriak-teriak? Allah tidak tuli.”

“Saya tahu Allah memang tidak tuli,” jawab Timmy.

“ Tetapi nenek tuli!”



Senin, 27 Juli 2009

Doa sang dokter

Adik-adik...
Ada seorang anak yang pergi ke dokter untuk meminta obat bagi ibunya yang sakit keras. Lalu dokter memberikan obat untuk kesembuhan ibunya. Karena hari sudah sore dan rumahnya jauh, anak itu berlari pulang agar ibunya segera minum obat pemberian dokter.

Setelah anak itu pergi jauh, dokter itu baru menyadari bahwa botol yang diberikannya bukan obat, melainkan racun! Ia salah memberikan botol obat itu. Sang dokter menjadi cemas dan ketakutan apalagi dia tidak mengetahui tempat tinggal anak itu. Lalu ia berdoa agar sang ibu anak itu tidak celaka oleh racun itu.

Setelah ia berdoa, beberapa saat kemudian ia mendengar ketukan di pintu rumahnya. Rupanya anak itu datang kembali kepadanya dengan sedih dan takut. Anak itu menangis sambil menjerit-jerit. Kemudian dokter menenangkan dia.

Setelah tenang, anak itu berkata:
"Obat yang dokter berikan terjatuh dari tanganku. Aku mohon dokter mau memberikannya lagi untuk kesembuhan ibuku. Maukah dokter memberikannya kembali?"

Betapa lega hati sang dokter itu. Ternyata doanya di dengar Tuhan.
Wah,ajaib sekali ya adik-adik!Si ibu anak itu tidak jadi meminum obat yang diberikan oleh dokter yang ternyata racun. Itu semua terjadi karena doa sang dokter yang telah berdoa dengan sungguh-sungguh dan Tuhan menjawabnya.

(01.03.2009)