Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.(Matius 18:10)
RSS


Tampilkan postingan dengan label Humor Wacil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Humor Wacil. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 Oktober 2009

Tidak di hitung

Ari : “ Adi, tau tidak, kalo beli nasi di warung Mpok

Ipe nggak dihitung lho…!

Adi : “ Ah, masak? Ntar rugi dong Mpok Ipe…!

Ari : “ Ngga tuh, soalnya si Mpok Ipe malas ngitung

Nasinya satu-satu, kelamaan.”

Adi : “ ??????”

Minggu, 23 Agustus 2009

Ekor kucing

Guru Sekolah Minggu: “Mengapa kita tidak boleh memotong ekor kucing?”.

Pristi: “ Karena Alkitab berkata, bahwa apa yang sudah disatukan Allah, tidak boleh dipisahkan manusia.”

Hilang sinyal

Ada orang kota masuk ke sebuah warung makan di sebuah desa. Sembari pegang HP, dia mengeluh:

“Wah...sinyal HP-ku hilang.”

Kemudian sang pemilik warung yang mendengar perkataan orang kota tersebut berkata:

“Sejak warung ini ada belum pernah ada orang yang kehilangan barang disini,”

terus sambil memarahi orang banyak yang ada di situ si pemilik warung berkata:

“Hoy… kembalikan sinyal orang ini, siapa yang ambil”.



Rasa pelawak

Dua ekor burung pemakan bangkai di sebuah padang gurun sedang memakan mayat seorang pelawak yang mati kelaparan.

Burung 1 berkata: “Aduh enaknya, kebetulan sekali aku sedang lapar.”

Burung 2 menyahut: “Iya, tapi ada yang aneh dari dagingnya, menurutku bangkai ini rasanya lucu.”

Burung 1: ‘ha..!!”



Senin, 27 Juli 2009

Jagoan

Kakek : “ Payah anak-anak sekolah jaman sekarang!

Cucu : “ Kenapa Kek..??”

Kakek : “ Iya, anak sekolah jaman sekarang kalo berantem

Beraninya keroyokan..!”

Cucu : “Emangnya dulu jaman kakek gimana?”

Kakek : “Dulu, kakek pernah dikeroyok sama enam orang

sekaligus!!”

Cucu : “ terus...terus bagaimana, Kek?”

Kakek : “ Enam-enamnya masuk parit…!!”

Cucu : “ Wah, Kakek hebat donk..!1”

Kakek : “ Hm...tapi sayang , Cu , Kakek paling bawah

Berada didasar parit…!Keenam orang tersebut masuk parit buat injak-injak Kakek.”

Cucu : !?!?


Hari pertama

Setelah berjalan sekian lama, penumpang menepuk pundak sopir taksi untuk menanyakan sesuatu. Reaksinya sungguh tidak terduga. Sopir taksi begitu terkejutnya sampai tak sengaja menginjak gas lebih dalam dan hampir saja menabrak mobil lainnya. Akhirnya, ia bisa menguasai kemudi dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan.


“Tolong, jangan sekali-kali melakukan itu lagi! kata sopir taksi dengan wajah pucat dan menahan marah."

“ Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan, tadi saya hanya ingin menanyakan sesuatu. Saya tidak mengira kalau menyentuh pundak saja bisa sampai mengejutkan Bapak”.

“Persoalannya begini, ini adalah hari pertama saya menjadi sopir taksi dan Anda adalah penumpang pertama saya.”

“Ohh begitu. Terus kenapa bisa kaget begitu?”

“Sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah” jelas si Sopir.


05.04.2009

Mematikan Lilin

Ny. O.Reilly yang sedang berpapasan dengan Pastur O’Flannagan. Pastur berkata,
“Hai Ny. O’Reilly...bagaimana kabar suamimu? Bukankah saya yang menikahkan Anda berdua kira-kira 5 tahun yang lalu?”
“Ya, memang Andalah yang menikahkan kami, Pastur”, jawab Ny. O’Reilly.
Lalu Pastur bertanya lagi, “Berapa anak Anda sekarang?”
“Oh, tidak ada Pastur, kami belum mempunyai anak satupun.”
“Baiklah, minggu depan aku pergi ke Roma, di sana aku akan berdoa dan menyalakan sebuah lilin bagimu.” kata Pastur

Bertahun-tahun kemudian, mereka bertemu lagi di jalan dan Pastur bertanya,
“Ny. O'Reilly apakah kalian sudah mempunyai anak?"
“Oh, sudah Pastur, saya mempunyai tiga pasang anak kembar, dan dua pasang anak yang tidak kembar, jadi semuanya ada sepuluh orang,” jawab O’Reilly
Lalu Pastur berkata, “Wo..wo… bukankah itu sangat luar biasa!! Bagaimana keadaan suamimu?”
“Dia sedang pergi ke Roma,”jawab Ny. O’Reilly.
“Ke Roma??? Ada urusan apa dia berangkat ke Roma?” Tanya Pastur.
“Mematikan lilin yang Pastur nyalakan,” jawab Ny. O’Reilly.
“Hwaa…???

(22.03.2009)


Penggali kubur

Pada suatu hari seekor gajah yang sudah tua mati di kebun binatang. Dan di sampingnya ada seseorang menangis meraung-raung. Tergerak oleh belas kasihan, manager kebun binatang itu datang menghampiri orang yang menangis itu.

Manager : "Sudahlah,saya tahu bapak adalah pawang yang sedih atas kematian gajah ini".
Bapak :(Sambil terus menangis meraung-raung) "Saya bukan pawangnya..."
Manager:"Lho...kalau bukan pawang gajah ini kenapa harus menangis sedemikian rupa?"
Bapak : " Begini,pak, saya menangis bukan karena gajah ini mati. Tapi sayalah yang mendapat tugas menggali kuburan gajah ini!"

Lalu sang manager ikutan menangis.

(15.03.2009)